Senin, 24 Maret 2025

Puasa Ramadhan

 


Malam ini malam ke 24 Ramadhan 1446 H / 24 Maret 2025, izinkanlah saya mengutip apa yang ditulis oleh K.H.M. Hasyim As’ary (Beliau merupakan pendiri Nahdatul Ulama (NU) dn juga merupakan Kakeknya Presiden Republik Indonesia ke- 4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ) tentang puasa di bulan Ramadhan. Tulisan ini dikutip, tanpa merubah ejaan terkecuali tulisan Bahasa Arab, dari Madjallah SOEARA MOESLIMIN INDONESIA No. 17 Tahoen Ke-II, 1 September 1943. Berikut kutipanya:  


POEASA RAMADHAN DAN KELONGGARAN BERBOEKA.


Oleh: K. H. M. Hasjim Asj’ari.


HOEKOEM POEASA

TOEHAN Allah telah berfirman dalam soerat Al-Baqarah, jang artinja:

“Telah diwadjibkan pada kamoe sekalian berpoeasa, sebagai joega poeasa telah diwadjibkan pada orang-orang jang sebeloem kamoe sekalian (Keristen, Jahoedi dan lain -lainnja agar kamoe semoea takoet pada Allah”


Dan firmanNja poela, jang artinja:

“Barangsiapa diantara kamoe menampak boelan (Ramadlan), maka berpoeasalah”

Shahabat Ibnoe Oemar meriwajatkan hadist (sabda) Djoendjoengan kita, Nabi Moehammad s.a.w :

“Dinnul Islam ‘ala khomsin.Syahadati Anlaa ‘ilaha Illalloh wa anna muhammada rrosululloh, wa iqoomi shalat, wa iyyatizzakat, wa hajjal biiti, wa shoumi romadhon. 

Artinja:

,,Agama Islam didasarkan atas 5 dasar. Pertama, bersaksi bahwasanja tidak ada Toehan jang patoet disembah, ketjoeali Allah, dan bahwasanja Nabi Mochammad adalah OetoesanNja. Kedoea, mengerdjakan sembahjang. Ketiga memberikan zakat Keempat, mengerjakan ibadat Hadjdji, dan kelima berpoeasa boelan Ramadlan."

Shahabat Abi Hoerairah meriwajatkan hadist Djoendjoengan kita, Nabi Mochammad s.a.w. jang artinja:

,, Berpoeasalah kamoe sekalian, karena menampak boelan, dan berlebaranlah karena menampak boelan poela, Kalau langit gelap, maka tjoekoepkanlah hitoengan Sja'ban 30 hari”.


Dari doea ajat dan doea hadist terseboet kita dapat mengambil kesimpoelan, bahwa berpoeasa itoe adalah kewadjiban jang pasti bagi tiap-tiap orang Islam, kewadjiban jang tidak boleh ditinggalkan.

HIKMAD POEASA

Poessa jang telah mendjadi kewadjiban Oemmat Islam itoe tiada sedikit mengandoeng keoetamaan dan hikmat jang bermatjam-matjam. Dan djoega memberikan pendidikan jang sangat berharga pada kita semoea. Antaranja:

1. Memberikan istirahat pada peroet (alat pentjerna makanan) jang dalam masa seta hoen senantiasa bekerdja dengan tiada berhentinja, 

2. Membiasakan berlapar lapar. Karena lapar itoe dapat menoemboehkan dan mengoeatkan achlaq jang baik dan boedi-pekerti jang moelia. Tetapi karena diantara kita banjak orang jang salah, laloe mengganti siang djadi malam, dimana peroet diisi sepadat-padat nja dipenoehi lebih dari lainja, maka temboeslah satoe sifat Jang tidak baik, jang lekas marah, Sebagai kita ma'loemi pada oemoemnja orang jang berpoeasa itoe lekas marah, meskipoen karena perkara-perkara jang ketjil-ketjil. Hal ini boekan karena bawaan poeasanja, tetapi karena kesalahan orang jang berpoeasa. Jaitoe mengisi peroet padat-padat.

3. Memberi perasaan kepada orang jang kaja agar dapat merasakan betapakah penanggoengan saudara saudaranja jang miskin, jang seringkali tidak mendapat makanan. Dengan djalan berpoeasa itoelah mereka jang kaja-raja, dapat merasakan betapakah rasa lapar jang sebenar-benarnja dan betapakah rasa menahan peroet jang selaloe kosong. Dari sini terdapat peladjaran, bahwa kita tidak akan merasakan penderitaan orang lain, kalau kita be-lom mengalami sendiri. Kalau telah mengalami sendiri, baroe lah toemboeh angan-angan akan meringankan penderitaan orang lain. Karena itoelah maka sehabis berpoensa, laloe diiringi ke wadjiban berzakat fithrah. Sekarang hikmat jang moelia itoe hampir hilang, koerang diperhatikan oleh kaoem Moeslimin jang kaja teroetamanja. Hingga hikmat itoe hampir tinggal bekas-bekasnja, sedang orang memerloekan pertolongan beloem dapat tertolong semoeanja sebagaimana mestinja. Moedah-moedahan rasa soeka tolong-menolong itoe bertambah hari bertambah meressap dalam hati sekalian rakjat Indonesia choesoesnja, dan Asia Timoer Raya oemoemaja.


POEASA ‘IBADAT ISTIMEWA,

Poeasa adalah Ibadat dalam Agama lslam jang teristimewa. Karena koernia poeasa lebih banjak berlipat-ganda dari koernia 'ibadat lainnja. Firman Allah dalam Hadist Qoedsy, jang artinja:


,, Sekalian amal anak Adam adalah oentoek diri mereka sendiri, ketjoeali poeasa. Karena poeasa adalah oentoek Akoe. Dan Akoelah jang akan mengoerniai kebaikan kepada jang mendjalankannja. Poeasa itoe sebagai perisai (taméng). Kalau salah seorang dari kamose sedang dalam poeasa, maka djanganlah berkata-kata jang boesoek dan djangan selaloe berteriak-teriak Kalau orang memaki-maki kamoe atau akan menganiaja kamoe, katakanlah: ,, Saja sedang ber poeasa !. ” Demi Dzat jang mengoeasal djiwa Nabi Mochammad, sesoenggoehnja baoe moeloet orang jang berpoesan itoe bagi Allah lebih haroem dari minjak kastoeri, Tiap orang jang berpoeasa mempoenjai doea kegembiraan. Pertama di-waktoe berboeka, dan kedoea diwaktoe bertemoe Allah (di achirat)" 

Shahabat Abi Sa'ld Al-Choedry meriwajatkan Hadist Nabi kita, jang artinja:

,,Tidak ada seorangpoen jang berpoeasa sehari didjalan Allah, melainkan tentoe Allah mendjaoehkan dia dari neraka sampai perdjalanan 70 tahoen"


Dari doea hadist ini keoetamaan berpoeasa ternjata dengan sedjelas-djelasnja. Karena itoe marilah kita kerdjakan poeasa itoe dengan sebenar-benarnja, dan penoeh kejakinan dan keichlasan, toendoek dan patoeh mencoeroet perintah Allah, agar berbahagialah kita, teroetama bésok dihari kemoedian (di achirat).


KELONGGARAN BERBOEKA,

Sekarang sampailah keterangan ini pada kelonggaran berboeka jang perloe diketahoei oleh para jang bekerdja berat sebagai para Roomusha dan lain-lainnja, Menoeroet keterangan Sjech Zainoe'ddin Almalibary dalam kitabnja ,,Fatchoel Moe'ien", katja 53-54, jang artinja:

,,Dan diperkenankan berboeka dalam poeasa jang wadjib. Pertama, karena sakit jang membahajakan, jang sampai membolehkan bertajammoem (gantinja woedloe'). Oempamanja, karena chawatir lama semboeh penjakitnja djika dibawa berpoeasa. Kedoea, karena diperdjalanan djaoeh, jang membolehkan sembahjang dengan qashar (diringkas), boekan perdjalanan jang dekat atau perdjalanan karena ma' çiat. Sedang dalam perdjalanan djaoeh, apabila tidak membahajakan, lebih baik berpoeasa dari pada berboeka. Ketiga, karena chawatir roesak badannja. Oempananja karena terlaloe sangat dahaga atau terlaloe lapar, meskipoen dia berbadan sehat dan tidak dalam perdjalanan jang dibolehkan berboeka".

Menoeroet fatwa Sjech Adzra-'ie, jang artinja:

„Bagi orang jang mengetam padi dan sesamanja, wadjiblah dimalam harinja berniat poeasa, sedang kalau dia (pada siang harinja) mendapat kepajahan jang sangat, bolehlah ber boeka, dan kalau tidak, maka haroes dilandjoetkan poeasanja. Bagi mereka jang berboeka karena sesoeatoe sebab, wadjiblah menoenaikan (meng-qadla') dihari-hari jang lain, hingga tjoekoeplah hitoengannja dengan hitoengan hari poeasa jang tidak didjalaninja".


Dari keterangan-keterangan terseboet, djelaslah bahwa Agama Islam tidak menjoeroeh orang berhenti bekerdja karena poeasa. Bahkan sebaliknja Islam menghendaki langsoengnja pekerdjaan diwaktoe poeasa, terboekti dengan atoeran memberikan kelonggaran sebagai mana terseboet.


ΡΕΝΟΕΤΟΕР.

Sebagai penoetoep saja seroekan pada oemoem, meskipoen Agama Islam telah memberikan kelonggaran jang seloeas-loeasnja, tetapi hendaknja djanganlah hoekoem itoe dipermain-mainkan. Dan djanganlah kelonggaran itoe didjalankan, selama masih dapat menahan, dan teroetama sekali kalau tidak ada sebab jang membolehkan kelonggaran. Marilah kita menghargai hoekoem-hoekoem Agama Islam, agar tidak mengetjewakan dan tidak termasoek dalam golongan orang jang diseboet dalam firman Allah dalam soerat Al-Baqarah, ajat 41:

……Wala tastaruu bi’ayatii tsamanang qoliilaw waiyyayya fattakuun. 

Artinja:

Dan djanganlah kamoe pergantikan ajat-ajatKoe (tanda-tanda-Koe) dengan harga (barang) jang sedikit".

Moedah-moedahan Allah mengoerniakan petoendjoek, agar kita selaloe tetap bekerdja, meskipoen dalam keadaan berpoeasa, hingga tiada meroegikan oesaha menghasilkan segala maksoed, dan moedah-moedahan Allah memberikan taufiq (pertolongan), hingga kemenangan terachir segera tertjapai difihak kita. Amien!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar