Tulisan ini (Toentoetan Agama) dikutip Oleh: Izhar Ma’sum Rosadi, Dari Sumber : MIMBAR MERDEKA, Warta Harian Oemoem Oentoek Menyelenggarakan Pembangoenan Negara Indonesia Merdeka, Tahoen Ke -1, No. 1, Selasa 27 Agoestoes 1946.
Ass. Alaikoem.
Manoesia hidoep di Alam Doenia ini bagaikan seboeah bahtera ditengah laoe-tan jang penoeh dengan taufan dan ge-lombang.
Disana kita berlajar menoedjoe tepian tjita-tjita dan maksoed. Sekali kita meng-hadapi laoètan tenang, tapi sering kita dapati laoetan itoe berombak. Memanglah demikan roepanja soennat Ilahi, dan tak ada laoet jang tidak berombak.
Bila bahtera tadi dihempaskan aroes gelombang kekanan dan kekiri, malah kadang-kadang dipoekoel moendoer, dan kerap kali patah tiangnja, angin bertioep dengan dahsjatnja, ombak meriggoeloeng dengan hebatnja, dikala itoelah terdengar pekik penoempang bermohon vahmat Toe-han jang maha Koeasa, agar laoetan itoe tenang kembali. Dengan sedihnja ia ber-seroe": Ja Allah ja Tochankoe, lepaskan-lah hambaMoe ini dari mara bahaja, to-longlah kami ja Tochan, selamatkanlah kami ja Rabbi."
Tetapi djika laoetan itoe tenang kern-bali, angin moelai beremboes sepoi-sepoi basah matahari telah memantjarkan tja-hajanja, loepalah lagi manoesia akan Toehannja, hilanglah adjaran Agamanja, ta' diabaikannja larangan Toehannja.
Poetjat jang nampak dimoekanja telah lenjap, sendi anggautanja ta' lagi gemetar dan menggigil. Djelas kini ia berseri, riang gembira ketawa dan menjanji, se-dangkan sebeloem itoe ia ta' berkenalan dengan Toehan Seroe Sekalian Alam.
Disamping itoe poela ada sebahagian manoesia jang hanja bermohon pacla Toehannja dalam batin sadja, ia ta' me-ngeloeh dan menjesal, ta' lari kian kema-ri, hatinja tetap tabah dan tenang, karena memang demikian sikap dan tindakann ja dalam menghadapi senang dan soesah sebab ia telah ma'loem bahwa itoe semoca adalah tjobaan Toehan. Malah dipegang-nja tegoch kemoedi bahteranja (akal fikiranja ) sambil bertawakkal kepada Ilahi. Demikanlah kira-kira kiasan hidoep manoesia di Maja Pada ini.
Bahtera jang kita toempangi kini Al-hamdoelillah telah tiba ditepi pelabochan. Perang Doenia ke 2 telah selesai. Sekarang kita sama hidoep dizaman ma'moer dan damai. Kita telah bebas keloear dari masa perboedakan, pemerasan, dan penghinaan. Kita telah sama dapat merasai ni'mat hidoep jang dikoerniai Toehan dari pada pelbagai matjam makanan jang lezat tjita rasanja, dan pakaian jang indah djenis matjamaja.
Soengoeh tjanggoeng dan roegi orang orang jang dari dahoeloe melalaikan pe rintah Allah dan mempertiadakan larangan Nja.
Hendaknja tetap manoesia mendekat kan dirinja pada Toehan diwaktoe se-nang agar dapat memberi kesan padanja dikala soesah.
Bila telah kita lengah dari adjaran Agama diwaktoe jang silam, maka moelai dari sekarang dan selandjoetnja kita haroes berdjandji kepada diri sendiri, serta teroes hendaknja, mengamal kan apa jang diwadjibkan Toehan dan mendjaoehi larang-larangan Nja. Dalam senang dan soesah tetap kita menegoehkan batin dan memperhoeboengkan diri dengan Toehan. Soenggoeh amat besar faedah dan goenanja, walau sekalipoen gelombang hidoep bagaikan goenoeng tetap kita tegak berdiri oempama batoe karang jang senantiasa ditampar ombak narmoen kedoedoekannja bertambah koeat djoea.
Sadarlah wahai pembatja jang terhor-mat, perbaikilah boedi pekerti, sempoernakanlah achlaq dan kesopanan, ketahoei lah bahwa kekajaan, kemoeljaan, dan kemasjhoeran adalah anoegrah Toehan be-laka, boekan hasil oesaha kita sendiri.
Oleh kerna itoe djanganlah kita bersi-fat sombong dan takabboer.
Ni'mat itoe ta'kan tetap selamanja ada pada kita. Dianganlah loepa bahwa penghidoepan manoesia itoe, banjak sikoe dan seginja, dibalik pendakian mesti ada penoeroenan
Djanganlah terlaloe dipengaroehi oleh oeroesan materieel. Djanganlah terlampau bersifat loba dan tama'.
Memadailah dahoeloe dengan jang sedikit, kelak berhasil jang lebih banjak lagi. Moelai dari sekarang hendaknja kita tegoeh-mempertegoehkan tali persaudaraan jang memang telah diperintahi Agama. Lima kali sehari kita bertemoe dengan tetangga didalam mesdjid jaitoe dikala kita menoenaikan kewadjiban terhadap Toehan pada sembahjang jang lima waktoe itoe. Tjoekoep kesempatan goena ma'af-mema'afi bila terdapat salah faham atau lainnja selama pergaoelan kita se-hari-hari. Tidak memadai dengan itoe sadja, lebih djaoeh diadakannja poela sembahjang Djoem'at seminggoe sekali, agar lebih loeas bersoea dengan pendoedoek sekampoeng dan disana poela sama berhampoeran kapan terdapat soeatoe kechilapan dalam masa seminggoe, disamping itoe poela disoennahkannja kita sembahjang led 2 X setahoen agar lebih merata lagi pertemoean kita satoe sama lain. Djelasnja Agama kita beroesaha selaloe kedjoeroesan persatoean Oemmat, banjak ajat dan hadis jang menerangkan peristiwa demikian. Ditjegahnja kita berpetjah belah, marah memarahi, dendam mendendam, hasoet dan dengki, sangat dibentjii Toehan. Apa póela fitnah memfitnahi, adapoen dosanja itoe lebih keras daripada orang jang memboenoeh.
Bila kita telah sama ma'loem sekalian perintah dan larangan Toehan, tapi masih tetap sadja kita menoeroeti hawa nafsoe adjakan iblis dan sjaitan, kelak siksanja lebih besar dari azab penjembah berhala.
Djelaslah kiranja wahai pembatja se-kalian bahwa selain dari sembahjang Idoel Fitri dan Adha diadakan poela olch Toehan jang Maha Adil pertemoean tahoenan (congress) ditanah Soetji Mekatoel Moçkarramah goena menoenaikan rockoen Islam jang kelima; disanalah berdjoempa sekalian pemeloek Agama Islam dari barat sampai ketimoer ta' ada perbedaan koelit dan warna, ta' ada perselisihan pangkat dan deradjat, kaja dan miskin sama rata pakaiannja; demikian-lah pengabdian oemmat Islam terhadap Tochannja.
Boekan sadja dapat kita bentang mem-bentangi tentang keadaan Islam dinegeri kita sendiri terhadap sesama Moeslimin dari satoe poelau tapi dapat kita mende-ngar perdjoeangan Oemmat Islam dari lain negeri, dan benoea.
Sekian sadjalah sekedar andjoeran dan peringatan dari saja terhadap para pembatja teristimewa Moeslimin Indonesia, dalam menghadapi pembangoenan Indo-nesia Merdeka oemoemnja, dan Idoel Fitri choesoesnja.
Ass. alaikoem Moeslimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar